Dalam
teknologi pembuatan produk farmasi kata HVAC sudah tidak asing lagi, bahkan
merupakan fasilitas yang sangat mutlak diperlukan untuk dapat menghasilkan
produk farmasi yang memenuhi persyaratan Farmakope. Dalam CPOB HVAC merupakan
bagaian sangat mendapat perhatian untuk menciptakan kondisi lingkungan
yang memenuhi persyaratan bagi dilaksanakannya proses pengolahan produk
farmasi.
Secara Umum
fungsi HVAC adalah fasilitas tata udara untuk menciptakan kondisi lingkungan
tempat agar mememuhi semua persyaratan teknis bagi dilaksanakannya kegiatan
farmasi antara lain :
- Untuk
mengendalikan suhu, ada kemungkinan produk yang sensitive terhadap
perubahan suhu
- Untuk
mengendalikan kelembaban, ada kemungkinan produk sensitive terhadap kelembaban
udara
- Untuk
menjaga kebersihan ruangan misalnya dilakukan dengan serangkaian system
penyaringan udara sesuai dengan tingkat kebersihan ruangan yang
dipersyaratkan, serta desain perbedaan tekanan udara untuk setiap ruangan
yang berbeda kelas kebersihannya
- untuk
mencegah kontaminasi silang,
- Pengendalian
pertumbuhan mikroba, selain ditentukan oleh HVAC juga dipengaruhi oleh
cara sanitasi tepat
- Menjaga
kemungkinan terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan, misalnya pada
system dust collector
- Untuk
keamanan personel, misalnya pada weighing booth atau lemari asam, dll
Pada umumnya system HVAC terdapat
bagian sebagai berikut :
- Compressor
Prinsip
kerja mesin pendingin pada umumnya, termasuk HVAC, adalah mengambil kalor dari
ruang yang didinginkan untuk selanjutnya kalor tersebut dibuang keluar. Hal ini
dilakukan dengan memanfaatkan zat refrigeran misalnya gas Freon. Gas Freon
dipompa oleh compressor sehingga bentuknya berubah dar fasa uap menjadi fasa
cair, perubahan ini disebut proses kondensasi, proses kondensasi selalu
disertai dengan pelepasan kalor. Oleh karena itu Freon cair panas segera
dialirkan ke kondensor, kemudian kondensor ditiupkan udara dengan
menggunakan kipas blower agar kalor yang dihasilkan mudah dilepaskan ke udara
bebas.
Freon cair
dari kondensor selanjutnya dialirkan ke expansion valve melalui sebuah pipa,
expansion valve adalah alat yang mampu menurunkan tekanan Freon. Akibat dari
penurunan tekanan tersebut maka feron akan berubah dari fasa cair menjadi fasa
uap. Perubahan ini disebut evaporasi, proses perubahan ini bersifat endoterm
artinya menyerap kalor, penyerapan kalor inilah yang dimanfaatkan untuk
mendinginkan ruangan.
Udara
ruangan dialirkan melewati evaporator, akibatnya kalor ari udara ruangan
diserap oleh evaporator sehingga udara yang telah melewati evaporator
menjadi lebih dingin. Setelah melewati evaporator udara yang dingin
biasanya dipanaskan kembali agar tidak terlalu dingin dan untuk menurunkan RH
(relaive humidity)
- Kondensor
Adalah
komponen yang berfungsi melepaskan panas sebagai akibat perubahan
refrigeran dari fasa uap menjadi fasa cair
- Expansion
valve
Berfungsi
untuk menurunkan tekanan refigeran sehingga berubah dari fasa cair menjadi fasa
uap atau evaporasi
- Evaporator
Berfungsi
untuk menyerap kalor selama proses evaporasi, kalor diambil dari udara yang
dilewatkan melalui evaporator ini
- Blower
Adalah kipas
yang berfungsi untuk mengalirkan udara dari ruangan atau dari fresh air
melewati filter dan evaporator
- Filter
Berfungsi
untuk menyaring partikel partikel dari udara sehingga udara menjadi lebih
bersih. Filter terdiri dari bermacam macam tingkatan mulai dari pre filter,
medium filter, HEPA filter sampai ULPA filter. Pemakaian filter tergantung
kelas kebersihan ruangan yang diinginkan. Secara umum makin sering pertukaran
udara maka tingkat kebersihan udara akan semakin bersih.
- Heating
coil
Berfungsi
untuk memanaskan kembali udara yang telah melewati evaporator, gunanya agar
udara tidak terlalu dingin dan untuk menurunkan relative humiditynya (RH). RH
yang rendah kadang diperlukan selain untuk stabilitas produk juga untuk
mengendalikan pertumbuhan mikroba.
- Ducting
Return duct
adalah saluran udara untuk mengalirkan udara dari ruangan ke indoor unit
(indoor unit terdiri dari Blower, evaporator, heating coil, filter), supply
duct mengalirkan udara dari indoor unit ke dalam ruangan.
Aliran udara
dapat dikategorikan :
a.
Aliran unidirectonal, atau disebut juga aliran udara laminar. Udara mengalir
secara seragam ke satu arah dengan kecepatan yang seragam pula. Bila dilihat
dengan smoke test maka aliranya akan terlihat aliran udara lurus.
Kondisi ini sangat baik karena aliran udara yang laminar akan lebih menjaga
kebersihan ruangan karena partike di lantai atau diarea kerja lebih mudah
diflush dan masuk ke return duct untuk selanjutnya dilewatkan filter. Kondisi
ini akan menghindarkan dari partikel yang melayang layang dan berputar putar
diarea kerja akibat turbulensi udara. Dengan demikian ruangan akan
lebih terjaga kebersihannya. Kondisi ini misalnya dipersyaratkan untuk
ruang kelas A (untuk proses yang kritikal)
b.
Aliran udara turbulen. Disini aliran udara tidak satu arah tetapi
bersifat turbulen, sehingga masih dimungkinkan adanya partikel yang melayang
layang.
0 comments:
Posting Komentar